PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan di wilayah Ibu Kota Nusantara, yaitu:
Nusantara Center merupakan platform yang berfungsi untuk menyajikan hasil-hasil kegiatan penelitian dan pengembangan,pengabdian dan pemberdayaan masyarakat, serta wadah untuk menampung paritisipasi seluruh pemangku kepentingan demi mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif di Ibukota Nusantara (IKN) dan sekitarnya. Nusantara Center dikelola oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA) Provinsi Kalimantan Timur, atas inisiasi anggota konsorsium penelitian 'Forest City' yang terdiri atas : BALITBANGDA KALTIM, Universitas Gadjah Mada, Utrecht University, Institut Teknologi Kalimantan, Universitas Lambung Mangkurat, Royal Haskoning DHV, IHE DELFT. Kegiatan konsorsium penelitian 'Forest City' mendapatkan pembiayaan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)/Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi untuk pihak Indonesia, sedangkan dari pihak Belanda mendapatkan pendanaan dari NWO (The Dutch Research Council).
Deklarasi pemerintah Indonesia untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke hutan dataran tinggi Kalimantan Timur menjadi kontroversial. Melalui rencana induk 'Forest City' yang inovatif, pemindahan ibukota menjadi bagian dari upaya mendesentralisasi peluang pembangunan dan mengatasi masalah lingkungan di Jakarta. Namun, banyak pihak berpendapat bahwa relokasi tidak hanya membuat masalah Jakarta tidak terpecahkan, pembangunan ibukota juga akan berdampak negatif terhadap ekosistem dan masyarakat Kalimantan. Kedua argumen bertentangan dengan bagaimana Forest City yang baru dapat mengarah pada urbanisasi yang berkelanjutan dan inklusif.
Dampak dari perencanaan Forest City dan pembangunan sudah terlihat di Kalimantan melalui bentuk-bentuk spekulasi baru dan perambahan tanah, ledakan sumber daya dan perencanaan infrastruktur baru. Selain itu, perluasan frontier diperkirakan akan terus berlanjut dan menghasilkan dinamika ekologi dan sosial setelah peresmian kota yang direncanakan pada tahun 2024 dan jauh melampaui rencana formal perbatasan urbanisasi. Keberlanjutan ekologis, pengurangan risiko bencana dan inklusi sosial-ekonomi Kalimantan dan sekitarnya menjadi prioritas, oleh karena itu diperlukan upaya menetapkan kerangka kerja untuk kemudian dapat dipelajari dampak yang muncul dan perencanaan dan pengembangan Forest City yang akan datang.
Pendekatan antar-dan-transdisipliner dan didasarkan pada kolorasi penelitian Indonesia-Belanda menjadikan kegiatan ini secara aktif berkontribusi pada agenda global untuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan dan inklusif dunia serta komitmen pemerintah Indonesia untuk memperkuat ketahanan masyarakat dan berkelanjutan pembangunan di Indonesia.
Anggota konsorsium Forest City di antaranya adalah:
Hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan di wilayah Ibu Kota Nusantara, yaitu:
Pemindahan ibu kota negara di Indonesia sudah menjadi wacana lama yang digagas mendiang Presiden Soekarno sejak era awal kemerdekaan. Pemimpin selanjutnya juga membahas pemindahan ibu kota negara, namun tidak pernah ditindaklanjuti dengan tindakan nyata. Dari perspektif nasional, masalah ketimpangan antar daerah di Indonesia sudah lama dirasakan dan dianggap penting untuk melakukan langkan desentralisasi pembangunan. Hingga pada tahun 2019, Presiden Joko Widodo mengambil keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara ke wilayah Kalimantan Timur menjadi tonggak baru dalam kehidupan masyarakat Indonesia ke depan. Selengkapnya
Di berbagai belahan dunia, kemunculan kota baru yang sekaligus menjadi ibu kota baru suatu negara selalu menjadi kontroversi. Terlepas dari pro dan kontra pembangunan kota baru, dan di bawah bayang-bayang kegagalan berbagai negara untuk memindahkan ibu kota, pemerintah Indonesia memutuskan untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Nusantara (Ibu Kota Negara - IKN Nusantara), dipilih sebagai nama kota baru - keputusan yang diyakini pemerintah adalah keputusan yang tepat dan telah direncanakan dengan matang. Namun, berdasarkan berbagai kritik, keputusan tersebut dinilai tergesa-gesa dan tidak menjadi solusi untuk memecahkan masalah yang mendasari keputusan pemerintah tersebut. Bahkan, bagi sebagian kalangan pesimis, keputusan tersebut dianggap sebagai blunder pemerintah yang akan menambah kesengsaraan masyarakat. Selengkapnya
The Following Frontiers of the ‘Forest City Towards Sustainable and Inclusive Urbanization in Kalimantan and beyond or Forest City consortium adalah contoh kolaborasi penelitian multidisiplin. Konsorsium ini mendapat dukungan dana dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Netherlands Research Council (NWO) melalui The Merian Fund Cooperation Indonesia-The Netherlands on Regional Planning and Sustainable Urbanization. The Forest City consortium bertujuan untuk menghasilkan dan menerapkan pengetahuan tentang konsekuensi kota dan ibu kota Indonesia di masa depan yang dibangun di hutan dataran tinggi Pulau Kalimantan. Penelitian ini menggunakan perspektif multidimensi untuk menganalisis proses dan konsekuensi dari pembangunan The Forest City di luar kawasan yang direncanakan. Selengkapnya
Keputusan Pemerintah Indonesia untuk memindahkan ibu kota mendapat kritik, terutama terkait potensi dampaknya terhadap ekologi Kalimantan. Pulau ini adalah yang terbesar kedua secara global dan memainkan peran penting dalam ekosistem karena memiliki wilayah hutan tropis yang luas, termasuk lahan gambut yang rentan secara ekologis. Hutan-hutan ini adalah rumah bagi spesies endemik yang terancam punah dan menyediakan mata pencaharian bagi masyarakat lokal dan adat. Menanggapi keprihatinan tersebut, Pemerintah mengadopsi konsep kota hutan untuk menyeimbangkan lanskap alam, keanekaragaman hayati, dan mata pencaharian lokal dengan pembangunan kota modern. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentang alam Kalimantan Timur khususnya di Kabupaten PPU dan Kukar; mengusulkan beberapa strategi konservasi alternatif untuk memfasilitasi transformasi yang adil menuju pembangunan dan urbanisasi yang inklusif dan berkelanjutan di kota baru. Selengkapnya
Kegiatan Riset lainnya terkait Ibu Kota Nusantara selengkapnya dapat diakses pada tautan berikut Klik di sini
Kesiapan masyarakat di sekitar lokasi proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara menjadi salah satu prioritas dari pemerintah, peneliti, akademisi, maupun berbagai pihak terkait. Berbagai macam kegiatan dilakukan untuk dapat memberikan bekal dan menyiapkan masyarakat terdampak pembangunan agar tidak menjadi pihak yang termarginalkan. Berikut ini adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Kawasan Ibu Kota Nusantara:
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata atau biasa disebut KKN di Kawasan Ibukota Nusantara menjadi salah satu cara bagi para akademisi dari berbagai perguruan tinggi untuk dapat berkontribusi dalam mentransformasi masyarakat. Semangat pemberdayaan masyarakat dengan langsung terjun ke dalam masyarakat menjadi nilai positif karena isu dan permasalahan dapat langsung diidentifikasi untuk dicari solusinya secara komprehensif. Selengkapnya
Dampak pembangunan Kawasan Ibukota Nusantara diyakini tidak hanya pada aspek fisik, namun juga pada aspek sosial-ekonomi masyarakat. Proses pembangunan Kawasan IKN memunculkan peluang berupa kesempatan kerja yang secara langsung terlibat dalam proyek yang sedang berlangsung maupun kesempatan kerja atau usaha yang muncul sebagai respon untuk memanfaatkan aktivitas pembangunan IKN, misalkan peluang usaha membuka toko, restoran, hotel/ penginapan, maupun jasa pelayanan lainnya. Selengkapnya
Program pemberdayaan masyarakat dapat pula dilakukan oleh organisasi privat, perusahaan maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau Non-Government Organisation (NGO). Lembaga privat ataupun perusahaan dapat mengalokasikan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk melaksanakan program pengembangan sumberdaya manusia demi mewujudkan masyarakat yang tangguh dan siap mendukung pembangunan IKN. Selengkapnya
Ruang partisipasi merupakan wadah bagi para stakeholder, baik pemerintah, akademisi, masyarakat, maupun organisasi masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Ibukota Nusantara.
Pelajari lebih lanjut tentang Ruang Paritisipasi
Anda dapat menghubungi tim kami apabila menghendaki untuk berdiskusi atau berkolaborasi terkait kegiatan penelitian dan pengembangan di kawasan Ibukota Nusantara.
Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Timur,
Jl. MT Haryono - Rawa Indah - Samarinda
litbang@kaltimprov.go.id
(0541) 201446